Jakarta – Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan kajian Ramadhan 1445 H yang berlokasikan di ruang kelas Yayasan Ar-Risalah pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2024 pukul 10.00-11.00 WIB. Jumlah jamaah yang hadir sebanyak 43 Jamaah. Dengan pemateri yang dibawakan oleh Ust. Suherman, M.Pd dengan judul kajian “Pentingnya Nilai-nilai Ibadah Sosial“.
Q.S Ali-Imran ayat 112 :
ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاس
- Mereka di liputi kehinaan, dimana saja mereka berada
- Kecuali jika mereka berpegang teguh kepada tali agama
- Dan tali perjanjian sesama manusia
Ayat di atas menunjukan bahwa Allah SWT tidak respek Allah tidak merespon dan tidak menghargai orang – orang yang hanya dominan dalam ritual individual.
Kalo kita telaah secara telititi dalam agama islam, bahwa Ibadah Sosial itu justru banyak mengcover kekurangan dan cacat yang ada dalam Ibadah Ritual.
Contoh :
Kalo seseorang sudah melaksanakan puasa sebulan lamanya, maka puasanya belum sampai kehadirat Allah SWT sebelum zakat fitrah, dan zakat fitrah itu Ibadah Sosial
Bahkan ada Hadist Nabi SAW yang menyatakan bahwa Rasullah SAW mengancam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا
“Siapa yang memiliki keluasan (rezeki) tetapi enggan berkurban, maka jangan dekati tempat sholat kami.” (HR Ibnu Majah).
Makna nya adalah Bahwa kalo hanya ritual semata-mata kepada Allah SWT itu tidak di hargai oleh Allah SWT maka dari itu di dalam Al-Qur’an maupun hadist di nyatakan bahwa yang di tuntut oleh Allah SWT itu bukan sekedar kuantitas dari suatu amal, tetapi juga kualitasnya yaitu keikhlasan semata-mata mencari ridho Allah SWT
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Pertama : Allah memerintahkan kepada hambanya untuk membuat investasi untuk bekal di hari akhir
Kedua : Allah memerintahkan kepada hambanya untuk bekerja keras meraih kenikmatan dunia sebanyak-banykanya
Ketiga : Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada orang lain Seperti Allah berbuat baik kepada kita
Keempat : Allah memberikan peringatan agar kita tidak berbuat kerusakan dimuka bumi ini
Kelima : Kemudian Allah menutup ayat ini dengan Ultimatum bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan